Dalglish resmi tak lagi menangani Liverpool setelah kontraknya diputus oleh klub tersebut. Walhasil, berakhirlah sudah periode keduanya sebagai manajer Liverpool--yang pertama pada 1985-1991.
"Sudah menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan untuk mendapatkan kesempatan balik ke Liverpool Football Club sebagai manajer," ujar Dalglish dalam kata-kata perpisahannya di situs resmi Liverpool.
Pria yang dijuluki "King Kenny" oleh para suporter Liverpool itu dilengserkan setelah kinerjanya dinilai kurang memuaskan. Musim ini Liverpool finis di posisi delapan klasemen Liga Primer Inggris, satu posisi di bawah rival sekota, Everton.
Pun begitu, Dalglish sukses mengantar Anfield Gang ke dua partai final musim ini: Piala Liga Inggris dan Piala FA. Piala Liga Inggris, alias Carling Cup, juga sukses dimenangi, menyudahi puasa trofi sejak 2006.
"Saya sangat menghargai pekerjaan dari para staf pelatih dan para pemain selama saya di sini dan merasa bangga kami berhasil mengantarkan trofi pertama dalam periode enam tahun untuk klub ini dengan memenangi Piala Carling dan nyaris meraih yang kedua di final Piala FA."
"Tentu saja saya kecewa dengan hasil di liga, tapi saya takkan menukar kesuksesan di Piala Carling untuk apapun karena saya tahu betapa pentingnya itu buat para suporter dan klub, untuk bisa kembali memenangi trofi," papar Dalglish.
Pemutusan kontrak secara sepihak niscaya dan lazimnya membuat hati orang yang diberhentikan bakal kecewa. Dalglish tak menampik itu meski ia tetap melayangkan respek untuk pihak klub yang ia nilai sudah mengurusi masalah tersebut dengan sangat baik.
"Saya tentu kecewa meninggalkan klub ini, tapi saya dapat katakan bahwa masalah ini ditangani dengan sangat baik dan terhormat oleh para pemilik dan semua yang terkait, dan mencerminkan kualitas dari semua yang terlibat dan hasrat mereka untuk membawa klub ini terus maju seperti ketika mereka baru tiba," simpul Dalglish.
0 komentar:
Posting Komentar